Title : Waiting for Miracle (Part 2)
Author : Laila SNA
Length : Continue
Genre : Sad/Romance
Cast : Bae Suzy, Cho Kyuhyun, Lee Hyeri
Author : Laila SNA
Length : Continue
Genre : Sad/Romance
Cast : Bae Suzy, Cho Kyuhyun, Lee Hyeri
Suji
mengaduk-ngaduk makanan tanpa sedikit pun berniat memakannya. Hyeri yang
melihat itu sedikit terganggu. ‘Ada apa lagi dengan anak ini?’ Batin Hyeri.
“Suji-ya,
Gwaenchanayo?”Tanya Hyeri. Suji yang tersadar dari lamunan pun
mengerjap-ngerjapkan matanya tanda ia kembali dari dunia khayalnya.
“Ah… ne,
Gwaenchana.”Jawab Suji.
“Jika kau ada masalah,
tak perlu ragu untuk bercerita.”Ucap Hyeri tersenyum, Suji hanya menggangguk
dengan senyum.
“Ohya, semalam aku
bertemu dengan Kyuhyun-ssi dirumah sakit.”Ucap Hyeri.
“Nan sanggwan eobseo
(Aku tidak peduli).”Jawab Suji.
“Waeyo?”Tanya Hyeri
bingung.
“Kau lupa atau
pura-pura lupa? Dia selalu saja membuatku kesal. Aku tidak mau berusuran lagi
dengan dia.”Jelas Suji.
“Tapi ku pikir dia
orang yang baik, hanya saja kurang ramah.”Ucap Hyeri. Suji menatap Hyeri
curiga.
“Hyeri-ya…”Suji
menggantung kalimatnya.
“Mwo?”Tanya Hyeri
bingung.
“Keugeol choahaseyo
(kamu menyukainya) ?”Tanya Suji penuh selidik.
“Ya!! Aniya… Choahaji
anayo (Aku tidak menyukainya) !”Jawab Hyeri dengan wajah memerah. Suji tertawa
renyah. Ia belum pernah melihat sahabatnya itu salah tingkah sebelumnya.
“Hahaha… Neodoege jaemissda
(kau lucu sekali).”Ucap Suji sedikit mengejek. Hyeri menggembungkan pipinya,
merajuk.
“Usgiji ma (jangan
konyol) Suji-ya!”Ucap Hyeri sedikit berteriak. Suji pun sekuat tenaga untuk
menghentikan tawanya.
“Tapi jika itu
benar?”Tanya Suji kembali serius.
“Benar? Neon museum
tteus (maksudmu apa) ?”Tanya Hyeri bingung.
“Jika kau dan kyuhyun-a
saling menyukai.”Ucap Suji, lagi-lagi menggoda Hyeri.
“Suji-ya! Berhenti
menggodaku!”Hyeri mulai kesal karena digoda Suji.
“Hahaha… Arraseo, kau
tidak ingin aku tahu yang sebenarnya, kan?”Tanya Suji masih dengan nada
menggoda.
“Sebenarnya apa? Aku
tidak menyembunyikan apapun!”Jawab Hyeri.
“Annyeonghaseyo.”Tiba-tiba
seseorang dibelakang Suji menginterupsi percakapan kedua sahabat itu. Suji
menoleh ke sumber suara. Mukanya berubah suram ketika melihat sosok tersebut.
“Mau apa kau?”Tanya
Suji ketus.
“Aku tidak ada perlu
denganmu, Hyeri-ya, bisa bicara sebentar?”Tanya sosok tersebut yang ternyata
adalah Kyuhyun.
“Ne, Suji-ya aku akan
kembali.”Jawab Hyeri. Ia pun mengikuti Kyuhyun. Suji menatap kepergian dua
orang tersebut. Entah mengapa perasaan kecewa dan kesal kembali menyelinap di
dalam hati Suji.
Beberapa menit
kemudian, Hyeri kembali menemui Suji. Dia tersenyum tak karuan, membuat Suji
yang melihat curiga.
“Waeyo? Kau seperti
orang gila tersenyum tanpa sebab.”Tanya Suji.
“Ah… Ani, aku hanya
senang.”Jawab Hyeri.
“Ada apa?”Tanya Suji
penasaran.
“Kyuhyun-ssi mengajakku
ikut dalam pementasan theater di Yeppeuda
Drama Theater. Aku sangat senang!”Ucap Hyeri berbinar-binar.
“Jinja? Chukhaeyo
Hyeri-ya! Aku turut senang mendengarnya.”Ujar Suji seraya tersenyum.
“Ne, Gomawo Suji-ya.
Aku akan berusaha sebaik mungkin!”Ucap Hyeri semangat. Suji tersenyum melihat
Hyeri. Ia tahu sejak kecil impian Hyeri adalah bermain peran entah dilayar kaca
atau hanya sekedar di sebuah gedung theater. Suji akan selalu mendukung apapun
keinginan Hyeri.
“Ohya, dia juga
bertanya apa kau mau ikut juga?”Tanya Hyeri.
“Aku?”Suji kelihatan
bingung.
“Ne, ayo kita sama-sama
bermain peran bersama. Aku tahu kau juga mempunyai impian yang sama
denganku.”Ucap Hyeri.
“Baiklah. Kita berjuang
bersama ya!”Ucap Suji. ‘Aku tidak tahu apa ini akan baik-baik saja.’ Batin
Suji.
“Ne, Hwaiting!!”Ujar
Hyeri tak kalah bersemangat.
- Yeppeuda Drama Theater-
Suji dan Hyeri berjalan
memasuki gedung pertunjukan ternama di Seoul itu. Semua yang tinggal atau
pernah ke Seoul pasti tahu tempat ini. Gedung yang menampilkan berbagai macam
seni drama, musik, dan lainnya.
“Aku belum pernah
kesini sebelumnya.”Ucap Hyeri. Suji mengangguk tanda setuju dengan ucapan
Hyeri.
“Ternyata kalian sudah
sampai, kenapa hanya berdiri disitu?”Tanya seseorang tiba-tiba.
“Ah… Kyuhyun-ssi, umm…
mianhaeyo kami belum pernah kemari sebelumnya jadi belum terbiasa.”Ucap Hyeri.
Kyuhyun dengan muka datarnya mendekati mereka.
“Jadi begitu, baiklah
akan ayo ikut aku.”Ajak Kyuhyun langsung berbalik dan mulai berjalan.
“Eh? Tunggu, kita mau
kemana?”Tanya Hyeri.
“Aku akan
memperkenalkan kalian kepada pengajar disini.”Jawab Kyuhyun dan segera berjalan
diikuti oleh Hyeri dan Suji.
Mereka berjalan sambil
melihat-lihat keadaan sekitar. Hyeri memperhatikan dengan mata yang berbinar.
‘Aku harus berjuang!’Batin Hyeri semangat.
“Annyeonghasimnikka,
Park Seonsaengnim. Aku ingin memperkenalkan dua orang yang akan bergabung
dengan drama ini.”Ucap Kyuhyun kepada seorang pria berbadan tegap.
“Annyeonghasimnikka,
jadi ini yang kau bilang akan bergabung dengan drama ini.”Ucap Park
Seonsaengnim.
“Annyeong, Naneun Lee
Hyeri imnida, Bangapsumnida.”Ucap Hyeri seraya menundukkan badan.
“Annyeonghaseyo, Naneun
Bae Suji imnida, Bangapsumnida.”Suji pun melakukan hal yang sama dengan yang
dilakukan Hyeri.
“Ne, Annyeong Suji,
Hyeri. Namaku Park Sung Hi. Aku yang akan mengajarkan kalian selama
disini.”Ucap Park seonsaengnim seraya tersenyum.
Mereka pun memulai
berlatih drama dengan serius. Suji dan Hyeri tak mau kalah dengan orang-orang
yang lebih dahulu bergabung dengan theater ini.
Beberapa jam berlalu,
akhirnya mereka selesai berlatih. Suji dan Hyeri pun beristirahat sebentar
sebelum pulang kerumah. Tanpa mereka sadari Park seonsaengnim menghampiri
mereka.
“Kalian cukup baik saat
pertama latihan.”Puji Park seonsaengnim tiba-tiba. Mereka menoleh kearah sumber
suara.
“Ah… Gamsahamnida Park
seonsaengnim.. kami masih memiliki banyak kesalahan.”Ucap Hyeri.
“Suji-ssi, kau juga
sangat bagus dalam memerankan peran tadi. Kau cocok menjadi peran utama,
aktingmu sangat bagus.”Puji Park seonsaengnim lagi, Suji tersipu malu mendengar
pujian tersebut.
“Ah, tidak, aku baru
pertama kali bermain peran seperti tadi, tidak mungkin bagus.”Ucap Suji
merendah.
“Benarkah kau baru
pertama kali?”Tanya Park seonsaengnim tidak percaya. Suji pun mengangguk.
“Tetapi, Kyuhyun
bilang, kau sudah mempunyai bakat berakting sejak lama.”Ucap Park seonsaengnim.
“Kyuhyun?”Suju tak
mengerti apa yang diucapkan oleh Park seonsaengnim.
“Tentu saja, dia yang
merekomendasikan kalian untuk masuk kedalam theater drama ini. Tidak sembarang
orang dapat masuk ke dalam theater ini, tapi aku menerima rekomendasi dari
Kyuhyun karena ia bilang kau sudah memiliki bakat acting.”Jelas Park
seonsaengnim.
‘Darimana ia tahu semua
itu? Aku bahkan tidak mengenalnya.’Batin Suji.
“Ah.. sudahlah, yang
penting ucapan Kyuhyun dapat dibuktikan karena memang aktingmu sangat bagus.
Kau juga Hyeri.”Ucap Park seonsaengnim.
“Gamsahamnida.”Ucap
Suji dan Hyeri bersamaan.
“Baiklah, aku pergi
dulu. Besok jangan lupa datang lagi.”Ujar Park seonsaengnim dan berlalu pergi.
Suji masih terdiam
memikirkan ucapan Park seonsaengnim tadi. Kyuhyun berbicara soal dia? Ia bahkan
selalu bertengkar jika bertemu dengan Kyuhyun.
“Suji-ya, ada
apa?”Tanya Hyeri bingung. Suji yang kembali sadar dari pikirannya,
mengerjap-ngerjapkan matanya.
“Ah, ani
gwaenchana.”Jawab Suji.
“Ohya, sejak tadi aku
tidak melihat Kyuhyun-ssi. Dimana dia?”Tanya Hyeri entah pada siapa. Suji
mengangkat bahu.
“Hmm… mungkin ia ada
acara, yasudahlah ayo kita pergi.”Ajak Hyeri. Suji hanya mengangguk. Pikirannya
masih terganggu oleh ucapan Park seonsaengnim.
Suzy’s POV
Aku
menjatuhkan diri diatas kasurku yang empuk. Sungguh hari yang melelahkan
sekaligus menyenangkan. Akhirnya aku bisa memasuki gedung pertunjukan itu.
Tidak. Bukan hanya memasukinya, aku juga bermain didalam gedung itu. Impian
yang sejak dulu aku inginkan. Aku tersenyum hangat. Sejak aku ditinggal oleh
Shinwoo beberapa waktu lalu, aku belum pernah sebahagia ini. Ah.. aku jadi
kembali ingat dengan dia. Aku bangkit dari tempat tidur dan berjalan kearah
jendela. Aku membuka jendela agar angin dapat masuk.
“Andai kau sekarang ada
disini, mungkin kebahagiaanku akan berlipat ganda.”Ucapku. hembusan lembut
angin menerpa wajahku, aku pun tersenyum dan menutup mataku. Tanpa kusadari,
air mata turun membasahi pipiku. Ternyata aku masih lemah jika memikirkan
tentang Shinwoo. Bayangannya masih tercetak dengan jelas dipikiranku.
“Semua orang ingin
memutar waktu jika mereka bisa.”Ujarku tanpa sadar. Air mata masih mengalir
padahal mataku tertutup.
“Tapi… aku tidak ingin
memutar waktu…” Aku mencoba meneruskan kalimatku.
“Karena jika aku
memutarnya dan mengetahui aku akan kehilanganmu, aku tidak akan sanggup berdiri
untuk kedua kalinya.”Ucapku. Aku membuka perlahan mataku. Pandanganku kabur
karena tertutupi oleh air mata.
“Walau dengan memutar
waktu aku bisa melihat senyummu lagi dan memelukmu, tapi kehilanganmu untuk
kedua kalinya lah yang paling kutakuti.”
“Jadi… biarkan aku
seperti ini, perlahan akan ku tunjukan bahwa aku bisa jika tanpamu tetapi tanpa
pernah melupakanmu.”Ucapku. Tangis kini sudah tak dapat kubendung lagi. Dadaku
terasa sesak. Aku ingin teriak, menangis sejadinya. Namun… aku tahu itu semua
hanya sia-sia belaka. Dengan satu tarikan nafas, aku berusaha menghentikan
tangisanku.
“Jeongmal gomawo,
Shinwoo-ya.”Ucapku tersenyum walau air mata masih menetes.
Kyuhyun’s POV
Cih. Merepotkan. Umpatku
dalam hati. Disaat semua orang sedang berlatih drama, aku malah berada disini.
Kenapa harus kambuh disaat seperti ini. Aku mengutuk dalam hati.
“Kyuhyun-ssi.”Panggil
seseorang. Aku pun segera bangkit dan berjalan menuju kearahnya.
“Silahkan masuk.”Ujarnya.
ya, disinilah aku sekarang, rumah sakit. Jika melihat kondisi fisikku aku
memang sehat. Namun kau tidak akan tahu ada apa dibalik tubuh yang sehat ini.
“Ada yang bisa
kubantu?”Tanya seseorang dengan pakaian putih. Aku duduk ditempat yang telah
disediakan.
“Seperti biasa.”Jawabku
singkat.
“Kau sudah minum obat
yang telah kuberi?”Tanyanya lagi.
“Ne.”Lagi-lagi aku
hanya menjawab singkat.
“Huft… kau selalu
seperti itu. Baiklah, aku akan memberikanmu obat tambahan.”Ucapnya lagi. Ia
bangkit dan segera mengambil obat untukku. Tak lama ia kembali dengan obat
ditanganya.
“Ini, minumlah setiap
tiga kali sehari, jangan lupa dan jangan malas.”Ucapnya memperingatkan.
“Tentu.”Jawabku. aku
mengambil obat tersebut, dan bersiap-siap pergi.
“Tunggu, besok kau
harus datang. Aku akan melakukan pemeriksaan lebih lanjut. Aku khawatir
kondisimu akan makin parah.”Ucapnya. aku hanya mengangguk dan pergi
meniggalkannya.
‘Cih, makin parah?
Memang itu akan terjadi. Tidak perlu khawatir. Cepat atau lambat itu akan
terjadi. Saat dimana aku tidak lagi menginjak bumi.’batinku.
‘Tapi…. Entah mengapa
setelah melihatnya, aku ingin berdoa, agar keajaiban datang, tapi apabila
keajaiban enggan menemuiku, ijinkan aku membuat senyum diwajahnya tanpa tangis
air mata. Hanya itu keinginan terakhirku.’Batinku lagi, aku menutup mataku dan
memegang jantungku.
‘Semoga aku dapat
melakukannya sebelum jiwaku tak lagi ada didalam ragaku.’
