Title : Waiting for Miracle (Part 1)
Author : Laila SNA
Length : Continue
Genre : Sad/Romance
Cast : Bae Suzy, Cho Kyuhyun, Lee Hyeri
Author : Laila SNA
Length : Continue
Genre : Sad/Romance
Cast : Bae Suzy, Cho Kyuhyun, Lee Hyeri
Suzy POV’s
‘Tik…Tik…Tik…’
Satu persatu bulir bulir hujan turun. Aku tak beranjak dari tempatku. Tetap
terdiam seribu bahasa. Lidahku kelu, kakiku gemetar, kepalaku terasa berputar,
badanku mulai kehilangan keseimbangan. Perlahan-lahan air mata mulai turun
perlahan dari kelopak mataku. Lagi-lagi aku menangis, sungguh lemah aku ini.
“Uljima Suji-ya.”Ucap Lee Hyeri,
sahabatku. Ia mengelus pelan pundakku yang sudah gemetar hebat. Aku hanya
terdiam. Mataku terasa panas, hatiku terasa remuk. Di depan mataku kini
terdapat gumpalan tanah dengan batu bertuliskan nama ‘Lee Shin Woo’. Dia… namja
yang setengah tahun ini mengisi hariku, kini… sudah tak berdaya dibawah sana.
Namja pabo! Aku mencintainya tapi dia meninggalkanku. Pabo pabo pabo!!
“Pabo…”kata itu meluncur indah dari
mulutku. Kakiku sudah tidak kuat menahan tubuhku lagi, dan akhirnya aku jatuh
terduduk. Hujan semakin deras membasahi tubuhku dan Hyeri yang masih setia
menemaniku disini. Air mata tumpah ruah
seketika. Aku menangis sejadi-jadinya. Hyeri hanya bisa mengelus punggungku.
Tapi aku tidak bisa menahannya lagi. Ini terlalu berat untukku, atau mungkin
aku lah yang terlalu lemah.
“Kenapa datang… kenapa pergi… namja
pabo!!”Teriakku dengan sesegukkan. Tiba-tiba kepalaku terasa berdenyut-denyut.
Lalu semua terasa berputar… dan gelap… apakah aku sudah mati?
Author POV’s
-Geonganghan’s Hospital-
Di salah satu ruangan inap, terlihat
seorang gadis cantik berambut hitam panjang sedang asik membaca buku, sedangkan
gadis yang satunya lagi terbaring diatas ranjang. Dapat disimpulkan bahwa gadis
cantik berambut panjang itu sedang menemani temannya yang sedang terbaring
diranjang.
“Suji-ya kau sudah sadar?”Tanya
gadis itu ketika ia lihat temannya mulai menggerakkan badannya. Ekspresi senang
memancar dari wajah gadis itu.
“Aku dimana Hyeri-ya?”Tanya gadis
yang dipanggil Suji itu.
“Kau dirumah sakit, kemarin kau
pingsan.”Jawab gadis yang dipanggil Hyeri.
“Oh, kupikir aku sudah mati.”Ucap
Hyeri pelan.
“Mwo? Kau bilang apa?”Tanya Hyeri
mengerutkan alisnya.
“Aniyo… lupakan saja.”Jawab Suji
singkat. Matanya mengarah ke luar jendela, menerawang jauh dan pikirannya pun
melayang entah kemana.
“Kalau kau mati dia akan
sedih.”Ucap Hyeri tiba-tiba. Suji pun langsung menoleh ke arah Hyeri.
“Waeyo? Dia duluan yang membuatku
sedih!”Suji kembali mengalihkan pandangannya. Dia seolah takut Hyeri dapat
membaca perasaannya sekarang.
“Dia meninggalkanmu karena terpaksa
bukan karena keinginannya, kau harusnya mengerti itu.” Hyeri duduk ditepi
ranjang Suji seraya terus memperhatikan sahabatnya itu.
“Aku sudah mencobanya, tapi rasa
sakit itu selalu datang. Kau tidak merasakannya jadi mana tahu!”Ucap Suji
sedikit keras.
“Aku memang bukan kekasih ataupun
teman dekat Shinwoo Sunbae, tapi aku adalah sahabat dari kekasihnya, tentu saja
aku bisa merasakannya!”Jawab Hyeri. Suji terdiam. Matanya kembali memerah
menahan nangis.
“Lebih baik kau keluarkan yang ada
dihatimu, jika ingin menangis, menangislah!”Hyeri kembali mengelus punggung
Suji untuk menenangkannya.
“Aku sudah terlalu banyak menangis,
aku lelah.”Jawab Suji singkat.
“Kalau begitu tersenyumlah, sebagai
tanda kau tidak akan menangis lagi.”Ucap Hyeri, tersenyum lembut.
“Jika aku tersenyum akan terasa
palsu, biarkan aku seperti ini.”Jawab Suji. Hyeri menghela nafas, Suji memang
keras kepala dan sulit untuk dilawan.
“Kau seperti mayat hidup, bernyawa
tapi tak berjiwa.”Ucap Hyeri.
“Aku memang sedang menunggu nyawaku
hilang menyusul jiwaku yang lebih dulu diambil olehnya.”Jawab Suji. Hyeri
terdiam sejenak. ‘Dia begitu putus asa, bagaimana cara aku mengembalikan senyum
diwajahnya seperti dulu?’Pikir Hyeri dalam hati.
“Kau mau meninggalkanku?”Tanya
Hyeri. Suji menengok sekilas kea rah Hyeri.
“Mwo?”
“Kau mau meninggalkanku dengan cara
seperti ini? Aku tidak suka! Aku mau kau seperti dulu, ceria dan penuh
senyum!”Air mata Hyeri perlahan mengalir.
“Kau bisa cari sahabat lain.”Jawab
Suji singkat.
“Mudah sekali kau bicara seperti
itu! Kau tidak tahu betapa aku tersiksa melihatmu seperti ini? Aku sakit!
Sangat sakit! Kau sahabatku dan aku tak berguna disaat seperti ini!”Hyeri
sedikit berteriak, air mata semakin mengalir membasahi pipinya yang putih
mulus. Suji masih diam membisu.
“Jangan buat aku merasa sangat
bodoh! Tega sekali kau ini!”Ucap Hyeri seraya menguncang-guncangkan bahu Suji.
Masih tidak ada respon dari Suji.
“Kau jahat sekali padaku! Sungguh
aku tidak kuat melihatmu seperti ini! Ku mohon bicaralah dan kembali seperti
dulu!”Air mata Hyeri semakin deras mengalir.
“Untuk apa kau masih disini?
Bersama dengan mayat hidup sepertiku?”Tanya Suji pelan.
“Untuk apa? Pabo! kenapa masih
bertanya seperti itu? Kau sahabatku satu-satunya dan aku sangat peduli
padamu!”Jawab Hyeri sedikit berteriak.
“Tidak usah pedulikan aku
lagi.”Ucap Suji singkat.
“Mianhae…. Aku tidak tahu cara
tidak peduli padamu… hatiku selalu ingin peduli padamu.”Jawab Hyeri menundukan
kepala, air mata masih mengalir.
“Hyeri-ya…”Lidah Suji terasa kelu
mendengar jawaban Hyeri.
“Mianhaeyo…”Ucap Hyeri masih
menunduk. Tiba-tiba Suji memeluk Hyeri, tangis tumpah seketika.
“Kau benar-benar sahabat yang
sangat aneh! Tapi…. aku menyayangimu…”Ucap Suji, memeluk erat Hyeri.
“Ne, aku juga menyayangimu.”Jawab
Hyeri, membalas pelukan Suji.
-Seoul International High School-
Cuaca pagi yang cerah membuat
suasana hati Suji tenang. Namun rasa sesak karena ditinggal oleh Shinwoo masih
terasa. Tapi hari ini ia bertekad tidak akan sedih lagi. Ia masih memiliki
orang yang menyayanginya, termasuk Shinwoo.
“Annyeong Suji-ya.”Sapa Hyeri
ketika ia melihat Suji melintas.
“Annyeong Hyeri-ya.”Jawab Suji
dengan senyum tipis.
“Bagaimana keadaanmu?”Tanya Hyeri,
terbesit raut kekhawatiran diwajahnya.
“Ne, Aku sudah lebih baik.”Jawab
Suji.
“Syukurlah kalau begitu, aku senang
mendengarnya.”Ucap Hyeri, raut lega terpancar dari wajahnya.
“Kau terlalu mengkhawatirkan
aku.”Ujar Suji disertai tawa.
“Haha… aku senang melihatmu kembali
tersenyum dan tertawa seperti itu. Tetaplah menjadi Suji yang seperti ini.”Hyeri
pun tersenyum.
“Ne, Gomapsumnida Hyeri-ya.”Ucap
Suji, senyum bahagia terpancar dari wajah Suji.
“Kau tidak perlu mengatakan itu,
aku adalah sahabatmu jadi itu adalah tugasku.”Jawab Hyeri.
“Kau baik sekali Hyeri-ya.”Puji
Suji.
“Haha… aku senang jika kau
senang.”Jawab Hyeri, “Ohya kau sudah tahu di kelas kita akan ada murid
baru?”Tanya Hyeri, Suji pun menggeleng.
“Aku mendengar, murid baru itu
adalah seorang namja dari keluarga terpandang.”Jelas Hyeri.
“Aku tidak ingin tahu masalah itu
Hye. “Jawab Suji.
“Hmm… baiklah kalau begitu, kita
kembali ke kelas saja.”Ajak Hyeri.
Suzy POV’s
Aku
sedang tidak ingin memikirkan namja manapun selain Shinwoo. Walau ia sudah
tidak ada, tapi tetap saja aku belum bisa melupakannya. Justru malah terlihat
aneh jika dalam waktu sehari aku sudah bisa berpaling kepada namja lain.
Aku berjalan menelusuri lorong
sekolah bersama Hyeri. Kami mengobrol diselingi gelak tawa. Tapi karena terlalu
asik, aku menabrak seseorang.
‘Bruk…’ aku terjatuh, untunglah
tidak dengan posisi yang memalukan. Aku yakin yang aku tabrak ini adalah
seorang namja. Aku segera berdiri dibantu oleh Hyeri.
“Kau tidak apa-apa?”Tanya Hyeri,
aku mengangguk.
“Harusnya yang kau tanya seperti
itu aku bukan dia.”Tiba-tiba namja yang tadi aku tabrak membuka suaranya. Tapi
kata-kata yang ia keluarkan sungguh menyebalkan. Aku menarik nafas agar tidak
terbawa emosi. Aku anggap ini semua memang kesalahanku.
“Mianhaeyo.”Ucapku seraya
membungkukan badan. Tanpa menjawab permintaan maafku, namja itu pun berlalu
dari hadapanku dan Hyeri.
“Sungguh menyebalkan!”Umpatku.
“Sudahlah Ji, mungkin dia tidak
mendengar ucapanmu tadi.”Ucap Hyeri menenangkanku. Bagaimana bisa dia tidak
mendengarku, suaraku sudah cukup keras untuk didengar. Dia tidak mungkin tuli,
karena tadi ucapan Hyeri saja bisa didengarnya, padahal suara Hyeri lebih kecil
dibanding suaraku.
Aku menarik nafas lagi. “Ayo kita
ke kelas.”Ajakku. kami meneruskan perjalanan menuju kelas yang tadi tertunda
karena manusia itu.
Tak lama setelah kami sampai di
kelas, bel pun berbunyi. Semua siswa siswi masuk ke dalam kelas.
“Annyeong, hari ini kita kedatangan
murid baru, silahkan masuk.”Ucap Mr.Park.
“Cho Kyuhyun imnida,
Bangapsumnida.”Ucap si anak baru yang bernama Kyuhyun itu singkat.
“Bangapsumnida Kyuhyun-ssi.”Ujar
seluruh murid dikelas, terkecuali aku tentunya. Mengapa? Karena aku masih kesal
padanya. Dia adalah namja yang tadi aku temui bersama Hyeri sebelum masuk ke
kelas.
Jam istirahat dimulai. Aku dan
Hyeri segera menuju ke kantin, tapi berhenti sejenak untuk melihat si anak baru
sombong itu.
“Ada apa Suji-ya?”Tanya Hyeri
ketika ia menyadari aku memperhatikan sesuatu.
“Ah… Ani, ayo pergi.”Ajakku.
“Hei kau!”Tiba-tiba seseorang
memanggil kami, sepertinya aku mengenal suara ini.
“Siapa namamu?”Tanya namja sombong
itu, atau sebut saja Kyuhyun.
“Kau bertanya pada siapa?”Tanyaku
ketus.
“Yang jelas bukan padamu, aku
bertanya padanya.”Jawabnya dengan menunjuk Hyeri.
“Mwo? Aku? Ada apa
Kyuhyun-ssi?”Tanya Hyeri bingung.
“Bisa kau bantu aku? Aku ingin
berkeliling dan membutuhkan teman. Aku masih bingung disini.”Tanya Kyuhyun.
Hyeri terlihat bingung. Sebenarnya ada rasa kesal campur kecewa, entah kenapa
dalam hatiku. Hyeri pun melihat kearahku seolah meminta jawaban.
“Aku duluan ya Hye, kau temani saja
manusia sombong ini.”Ucapku.
“Siapa yang kau bilang manusia
sombong?”Tanya Kyuhyun sedikit membentak.
“Tentu saja kau, kau tidak sadar
apa?”Jawabku tak kalah keras.
“Hey, tadi pagi kau yang menabrakku
tanpa bilang minta maaf!”Bentak Kyuhyun.
“Apa kau bilang? Aku sudah minta
maaf sambil membungkukan badan!”Aku semakin emosi. Dia pun terdiam. Aku tidak
tahu apa yang sedang ia pikirkan, dan aku tidak peduli. Mungkin akhirnya dia
mengaku kalau dia adalah manusia sombong.
“Sudahlah, aku tidak ingin membahas
ini. Lebih baik aku pergi!”Ucapnya seraya pergi.
“Silahkan saja pergi!”Ujarku keras
agar ia dapat mendengarnya. Aku mengatur nafasku yang tadi tak beraturan akibat
terbawa emosi. Manusia itu memang benar-benar.
“Suji-ya, tenanglah.”Ucap Hyeri
kembali menenangkanku.
“Kenapa kau tidak jadi menemaninya?”Tanyaku
pada Hyeri.
“Aku sebenarnya tidak ingin, dan
dia juga sudah pergi.”Jawab Hyeri.
“Baiklah, ayo ke kantin.”Ajakku.
Kyuhyun POV’s
Telingaku. Apa sudah mulai
kehilangan fungsinya? Tidak mungkin kan? Aku tadi masih bisa mendengar ucapan
yeoja itu dengan baik. Tidak mungkin! Aku mengacak rambutku frustasi. Mungkin
tadi pagi saat yeoja aneh itu mengucapkan maaf, suaranya terlalu kecil. Ya
pasti karena itu! Bukan karena telingaku. Aku mencoba meyakinkan dalam hatiku
bahwa ini semua tidak benar.
“Ini semua karena yeoja itu!
Damn!”Aku kembali mengacak rambutku frustasi.
Author POV’s
Kyuhyun
berjalan cepat menuju sebuah café. Hari ini adalah jadwalnya untuk bernyanyi.
Ia memang mempunyai banyak uang, tetapi Kyuhyun selalu berpikir itu uang
Appa-nya, bukan uangnya. Jadi ia kini bekerja sebagai penyanyi café, ini juga
sekaligus hobinya dan cita-citanya.
“Annyeonghaseyo, Naneun Kyuhyun
Imnida, Bangapsumnida.”Ucap Kyuhyun saat menaiki panggung untuk menghibur
pengunjung café . Musik pun mulai berputar, dan Kyuhyun mulai mengeluarkan
suara emasnya mengikuti alunan musik yang dimainkan.
Beberapa menit kemudian, satu lagu
selesai dimainkan Kyuhyun. Ia pun turun dari panggung disambut tepuk tangan
riuh dari para penonton.
“Daebak! Suaranya sangat bagus!”
“Kyaa… Kyuhyun Oppa daebak!!”
“Aku sangat menyukai suaranya dan
wajahnya!”
Begitu banyak pujian terlontar dari
mulut para pengunjung café. Kyuhyun hanya tersenyum menanggapinya. Ia senang
jika pengunjung café menyukai penampilannya.
“Kyuhyun-ssi.”Panggil seseorang
dibelakang Kyuhyun. Namun tak ada jawaban dari Kyuhyun.
“Kyuhyun-ssi.”Panggilnya lagi,
masih belum ada jawaban. Akhirnya orang tersebut menepuk pelan pundak Kyuhyun.
Kyuhyun pun menoleh kearah orang tesebut.
“Ah.. Annyeonghaseyo.
Nuguseyo?”Tanya Kyuhyun.
“Daritadi aku memanggilmu tapi kau
tidak menjawab.”Ucap Orang itu tanpa menjawab pertanyaan Kyuhyun.
“Mianhaeyo, aku tidak
mendengarnya.”Jawab Kyuhyun. ‘Ada apa lagi dengan pendengaranku?’Batin Kyuhyun.
“Tidak mungkin kau tidak
mendengarnya, aku persis dibelakangmu.”Ucap Orang itu.
“Jeongmal Mianhaeyo, aku
benar-benar tidak mendengarmu.”Jawab Kyuhyun seraya membungkukan badan.
“Ah.. sudahlah lupakan.”Ucap orang
itu seraya pergi.
Kyuhyun hanya bisa melihat orang
itu berlalu pergi. Ia pun memegang sebelah telinganya.
“Aku harus memeriksakan ke
dokter.”Ujar Kyuhyun.
Sepulang dari café Kyuhyun langsung
menuju rumah sakit. Namun langkahnya terhenti ketika melihat sosok yang
familiar. Kyuhyun pun memutuskan untuk menghampirinya.
“Sedang apa malam-malam disini?”Tanya
Kyuhyun ketika sampai ditempat sosok tersebut.
“Ah.. Kyuhyun-ssi. Kau
mengejutkanku. Tidak ada, aku hanya senang berada disini.”Jawab orang itu, yang
ternyata adalah Hyeri.
“Dimana temanmu yang aneh
itu?”Tanya Kyuhyun.
“Maksudmu Suji-ya?”Tanya Hyeri.
“Aku tidak tahu namanya, ya mungkin
itu.”Jawab Kyuhyun.
“Dia sedang didalam.”Ucap Hyeri
seraya menunjuk kearah rumah sakit.
“Sedang apa dia didalam?”Tanya
Kyuhyun.
“Dia memang suka datang kesini, aku
juga tidak tahu kenapa dan untuk apa dia kesini. Jadi aku hanya menunggunya
diluar.”Jawab Hyeri.
“Jadi begitu, benar-benar
aneh. Ohiya aku belum tahu namamu, siapa
namamu?”Tanya Kyuhyun.
“Naneun Hyeri Imnida.”Ucap Hyeri
seraya tersenyum.
“Oh, ne Hyeri, Bangapta.”Jawab
Kyuhyun.
“Ne, Bangapta Kyuhyun-ssi.”Jawab
Hyeri.
Kyuhyun pun segera berlalu dari
hadapan Hyeri tanpa pamit. Hyeri hanya
memperhatikan Kyuhyun hingga ia berlalu dari matanya.
“Ohiya, aku lupa menanyakan sedang
apa Kyuhyun-ssi disini.”Ucap Hyeri menepuk pelan keningnya.
Kyuhyun pun masuk ke dalam rumah
sakit. Ia kembali pada tujuan utamanya untuk memeriksakan keadaanya.
“Sedang apa kau disini?”Tiba-tiba
seseorang dibelakang Kyuhyun bertanya. Kyuhyun pun langsung menoleh ke arah
orang itu.
“Ternyata kau, bukan
urusanmu!”Jawab Kyuhyun ketika mengetahui orang itu adalah Suji.
“Aku bertanya baik-baik, tidak
perlu ketus seperti itu menjawabnya!”Ucap Suji kesal.
“Jika kau tahu pun kau tidak akan
peduli kan? Lebih baik tidak usah tahu.”Ujar Kyuhyun.
“Kau ini benar-benar menyebalkan
ya?!”Suji semakin kesal.
“Sudahlah, aku malas berdebat
denganmu, lebih baik kau pergi!”Ucap Kyuhyun sekaligus mengusir Suji. Suji pun akhirnya pergi dengan kesal.
‘Awas saja kau Cho Kyuhyun, sudah
tiga kali kau membuatku kesal, aku akan membalasmu!’ Batin Suji.
0 komentar:
Posting Komentar