RSS

Waiting for Miracle Part 2


Title : Waiting for Miracle (Part 2)
Author : Laila SNA
Length : Continue
Genre : Sad/Romance
Cast : Bae Suzy, Cho Kyuhyun, Lee Hyeri

            Suji mengaduk-ngaduk makanan tanpa sedikit pun berniat memakannya. Hyeri yang melihat itu sedikit terganggu. ‘Ada apa lagi dengan anak ini?’ Batin Hyeri.
“Suji-ya, Gwaenchanayo?”Tanya Hyeri. Suji yang tersadar dari lamunan pun mengerjap-ngerjapkan matanya tanda ia kembali dari dunia khayalnya.
“Ah… ne, Gwaenchana.”Jawab Suji.
“Jika kau ada masalah, tak perlu ragu untuk bercerita.”Ucap Hyeri tersenyum, Suji hanya menggangguk dengan senyum.
“Ohya, semalam aku bertemu dengan Kyuhyun-ssi dirumah sakit.”Ucap Hyeri.
“Nan sanggwan eobseo (Aku tidak peduli).”Jawab Suji.
“Waeyo?”Tanya Hyeri bingung.
“Kau lupa atau pura-pura lupa? Dia selalu saja membuatku kesal. Aku tidak mau berusuran lagi dengan dia.”Jelas Suji.
“Tapi ku pikir dia orang yang baik, hanya saja kurang ramah.”Ucap Hyeri. Suji menatap Hyeri curiga.
“Hyeri-ya…”Suji menggantung kalimatnya.
“Mwo?”Tanya Hyeri bingung.
“Keugeol choahaseyo (kamu menyukainya) ?”Tanya Suji penuh selidik.
“Ya!! Aniya… Choahaji anayo (Aku tidak menyukainya) !”Jawab Hyeri dengan wajah memerah. Suji tertawa renyah. Ia belum pernah melihat sahabatnya itu salah tingkah sebelumnya.
“Hahaha… Neodoege jaemissda (kau lucu sekali).”Ucap Suji sedikit mengejek. Hyeri menggembungkan pipinya, merajuk.
“Usgiji ma (jangan konyol) Suji-ya!”Ucap Hyeri sedikit berteriak. Suji pun sekuat tenaga untuk menghentikan tawanya.
“Tapi jika itu benar?”Tanya Suji kembali serius.
“Benar? Neon museum tteus (maksudmu apa) ?”Tanya Hyeri bingung.
“Jika kau dan kyuhyun-a saling menyukai.”Ucap Suji, lagi-lagi menggoda Hyeri.
“Suji-ya! Berhenti menggodaku!”Hyeri mulai kesal karena digoda Suji.
“Hahaha… Arraseo, kau tidak ingin aku tahu yang sebenarnya, kan?”Tanya Suji masih dengan nada menggoda.
“Sebenarnya apa? Aku tidak menyembunyikan apapun!”Jawab Hyeri.
“Annyeonghaseyo.”Tiba-tiba seseorang dibelakang Suji menginterupsi percakapan kedua sahabat itu. Suji menoleh ke sumber suara. Mukanya berubah suram ketika melihat sosok tersebut.
“Mau apa kau?”Tanya Suji ketus.
“Aku tidak ada perlu denganmu, Hyeri-ya, bisa bicara sebentar?”Tanya sosok tersebut yang ternyata adalah Kyuhyun.
“Ne, Suji-ya aku akan kembali.”Jawab Hyeri. Ia pun mengikuti Kyuhyun. Suji menatap kepergian dua orang tersebut. Entah mengapa perasaan kecewa dan kesal kembali menyelinap di dalam hati Suji.
Beberapa menit kemudian, Hyeri kembali menemui Suji. Dia tersenyum tak karuan, membuat Suji yang melihat curiga.
“Waeyo? Kau seperti orang gila tersenyum tanpa sebab.”Tanya Suji.
“Ah… Ani, aku hanya senang.”Jawab Hyeri.
“Ada apa?”Tanya Suji penasaran.
“Kyuhyun-ssi mengajakku ikut dalam pementasan theater di Yeppeuda Drama Theater. Aku sangat senang!”Ucap Hyeri berbinar-binar.
“Jinja? Chukhaeyo Hyeri-ya! Aku turut senang mendengarnya.”Ujar Suji seraya tersenyum.
“Ne, Gomawo Suji-ya. Aku akan berusaha sebaik mungkin!”Ucap Hyeri semangat. Suji tersenyum melihat Hyeri. Ia tahu sejak kecil impian Hyeri adalah bermain peran entah dilayar kaca atau hanya sekedar di sebuah gedung theater. Suji akan selalu mendukung apapun keinginan Hyeri.
“Ohya, dia juga bertanya apa kau mau ikut juga?”Tanya Hyeri.
“Aku?”Suji kelihatan bingung.
“Ne, ayo kita sama-sama bermain peran bersama. Aku tahu kau juga mempunyai impian yang sama denganku.”Ucap Hyeri.
“Baiklah. Kita berjuang bersama ya!”Ucap Suji. ‘Aku tidak tahu apa ini akan baik-baik saja.’ Batin Suji.
“Ne, Hwaiting!!”Ujar Hyeri tak kalah bersemangat.
- Yeppeuda Drama Theater-
Suji dan Hyeri berjalan memasuki gedung pertunjukan ternama di Seoul itu. Semua yang tinggal atau pernah ke Seoul pasti tahu tempat ini. Gedung yang menampilkan berbagai macam seni drama, musik, dan lainnya.
“Aku belum pernah kesini sebelumnya.”Ucap Hyeri. Suji mengangguk tanda setuju dengan ucapan Hyeri.
“Ternyata kalian sudah sampai, kenapa hanya berdiri disitu?”Tanya seseorang tiba-tiba.
“Ah… Kyuhyun-ssi, umm… mianhaeyo kami belum pernah kemari sebelumnya jadi belum terbiasa.”Ucap Hyeri. Kyuhyun dengan muka datarnya mendekati mereka.
“Jadi begitu, baiklah akan ayo ikut aku.”Ajak Kyuhyun langsung berbalik dan mulai berjalan.
“Eh? Tunggu, kita mau kemana?”Tanya Hyeri.
“Aku akan memperkenalkan kalian kepada pengajar disini.”Jawab Kyuhyun dan segera berjalan diikuti oleh Hyeri dan Suji.
Mereka berjalan sambil melihat-lihat keadaan sekitar. Hyeri memperhatikan dengan mata yang berbinar. ‘Aku harus berjuang!’Batin Hyeri semangat.
“Annyeonghasimnikka, Park Seonsaengnim. Aku ingin memperkenalkan dua orang yang akan bergabung dengan drama ini.”Ucap Kyuhyun kepada seorang pria berbadan tegap.
“Annyeonghasimnikka, jadi ini yang kau bilang akan bergabung dengan drama ini.”Ucap Park Seonsaengnim.
“Annyeong, Naneun Lee Hyeri imnida, Bangapsumnida.”Ucap Hyeri seraya menundukkan badan.
“Annyeonghaseyo, Naneun Bae Suji imnida, Bangapsumnida.”Suji pun melakukan hal yang sama dengan yang dilakukan Hyeri.
“Ne, Annyeong Suji, Hyeri. Namaku Park Sung Hi. Aku yang akan mengajarkan kalian selama disini.”Ucap Park seonsaengnim seraya tersenyum.
Mereka pun memulai berlatih drama dengan serius. Suji dan Hyeri tak mau kalah dengan orang-orang yang lebih dahulu bergabung dengan theater ini.
Beberapa jam berlalu, akhirnya mereka selesai berlatih. Suji dan Hyeri pun beristirahat sebentar sebelum pulang kerumah. Tanpa mereka sadari Park seonsaengnim menghampiri mereka.
“Kalian cukup baik saat pertama latihan.”Puji Park seonsaengnim tiba-tiba. Mereka menoleh kearah sumber suara.
“Ah… Gamsahamnida Park seonsaengnim.. kami masih memiliki banyak kesalahan.”Ucap Hyeri.
“Suji-ssi, kau juga sangat bagus dalam memerankan peran tadi. Kau cocok menjadi peran utama, aktingmu sangat bagus.”Puji Park seonsaengnim lagi, Suji tersipu malu mendengar pujian tersebut.
“Ah, tidak, aku baru pertama kali bermain peran seperti tadi, tidak mungkin bagus.”Ucap Suji merendah.
“Benarkah kau baru pertama kali?”Tanya Park seonsaengnim tidak percaya. Suji pun mengangguk.
“Tetapi, Kyuhyun bilang, kau sudah mempunyai bakat berakting sejak lama.”Ucap Park seonsaengnim.
“Kyuhyun?”Suju tak mengerti apa yang diucapkan oleh Park seonsaengnim.
“Tentu saja, dia yang merekomendasikan kalian untuk masuk kedalam theater drama ini. Tidak sembarang orang dapat masuk ke dalam theater ini, tapi aku menerima rekomendasi dari Kyuhyun karena ia bilang kau sudah memiliki bakat acting.”Jelas Park seonsaengnim.
‘Darimana ia tahu semua itu? Aku bahkan tidak mengenalnya.’Batin Suji.
“Ah.. sudahlah, yang penting ucapan Kyuhyun dapat dibuktikan karena memang aktingmu sangat bagus. Kau juga Hyeri.”Ucap Park seonsaengnim.
“Gamsahamnida.”Ucap Suji dan Hyeri bersamaan.
“Baiklah, aku pergi dulu. Besok jangan lupa datang lagi.”Ujar Park seonsaengnim dan berlalu pergi.
Suji masih terdiam memikirkan ucapan Park seonsaengnim tadi. Kyuhyun berbicara soal dia? Ia bahkan selalu bertengkar jika bertemu dengan Kyuhyun.
“Suji-ya, ada apa?”Tanya Hyeri bingung. Suji yang kembali sadar dari pikirannya, mengerjap-ngerjapkan matanya.
“Ah, ani gwaenchana.”Jawab Suji.
“Ohya, sejak tadi aku tidak melihat Kyuhyun-ssi. Dimana dia?”Tanya Hyeri entah pada siapa. Suji mengangkat bahu.
“Hmm… mungkin ia ada acara, yasudahlah ayo kita pergi.”Ajak Hyeri. Suji hanya mengangguk. Pikirannya masih terganggu oleh ucapan Park seonsaengnim.
Suzy’s POV
            Aku menjatuhkan diri diatas kasurku yang empuk. Sungguh hari yang melelahkan sekaligus menyenangkan. Akhirnya aku bisa memasuki gedung pertunjukan itu. Tidak. Bukan hanya memasukinya, aku juga bermain didalam gedung itu. Impian yang sejak dulu aku inginkan. Aku tersenyum hangat. Sejak aku ditinggal oleh Shinwoo beberapa waktu lalu, aku belum pernah sebahagia ini. Ah.. aku jadi kembali ingat dengan dia. Aku bangkit dari tempat tidur dan berjalan kearah jendela. Aku membuka jendela agar angin dapat masuk.
“Andai kau sekarang ada disini, mungkin kebahagiaanku akan berlipat ganda.”Ucapku. hembusan lembut angin menerpa wajahku, aku pun tersenyum dan menutup mataku. Tanpa kusadari, air mata turun membasahi pipiku. Ternyata aku masih lemah jika memikirkan tentang Shinwoo. Bayangannya masih tercetak dengan jelas dipikiranku.
“Semua orang ingin memutar waktu jika mereka bisa.”Ujarku tanpa sadar. Air mata masih mengalir padahal mataku tertutup.
“Tapi… aku tidak ingin memutar waktu…” Aku mencoba meneruskan kalimatku.
“Karena jika aku memutarnya dan mengetahui aku akan kehilanganmu, aku tidak akan sanggup berdiri untuk kedua kalinya.”Ucapku. Aku membuka perlahan mataku. Pandanganku kabur karena tertutupi oleh air mata.
“Walau dengan memutar waktu aku bisa melihat senyummu lagi dan memelukmu, tapi kehilanganmu untuk kedua kalinya lah yang paling kutakuti.”
“Jadi… biarkan aku seperti ini, perlahan akan ku tunjukan bahwa aku bisa jika tanpamu tetapi tanpa pernah melupakanmu.”Ucapku. Tangis kini sudah tak dapat kubendung lagi. Dadaku terasa sesak. Aku ingin teriak, menangis sejadinya. Namun… aku tahu itu semua hanya sia-sia belaka. Dengan satu tarikan nafas, aku berusaha menghentikan tangisanku.
“Jeongmal gomawo, Shinwoo-ya.”Ucapku tersenyum walau air mata masih menetes.
Kyuhyun’s POV
Cih. Merepotkan. Umpatku dalam hati. Disaat semua orang sedang berlatih drama, aku malah berada disini. Kenapa harus kambuh disaat seperti ini. Aku mengutuk dalam hati.
“Kyuhyun-ssi.”Panggil seseorang. Aku pun segera bangkit dan berjalan menuju kearahnya.
“Silahkan masuk.”Ujarnya. ya, disinilah aku sekarang, rumah sakit. Jika melihat kondisi fisikku aku memang sehat. Namun kau tidak akan tahu ada apa dibalik tubuh yang sehat ini.
“Ada yang bisa kubantu?”Tanya seseorang dengan pakaian putih. Aku duduk ditempat yang telah disediakan.
“Seperti biasa.”Jawabku singkat.
“Kau sudah minum obat yang telah kuberi?”Tanyanya lagi.
“Ne.”Lagi-lagi aku hanya menjawab singkat.
“Huft… kau selalu seperti itu. Baiklah, aku akan memberikanmu obat tambahan.”Ucapnya lagi. Ia bangkit dan segera mengambil obat untukku. Tak lama ia kembali dengan obat ditanganya.
“Ini, minumlah setiap tiga kali sehari, jangan lupa dan jangan malas.”Ucapnya memperingatkan.
“Tentu.”Jawabku. aku mengambil obat tersebut, dan bersiap-siap pergi.
“Tunggu, besok kau harus datang. Aku akan melakukan pemeriksaan lebih lanjut. Aku khawatir kondisimu akan makin parah.”Ucapnya. aku hanya mengangguk dan pergi meniggalkannya.
‘Cih, makin parah? Memang itu akan terjadi. Tidak perlu khawatir. Cepat atau lambat itu akan terjadi. Saat dimana aku tidak lagi menginjak bumi.’batinku.
‘Tapi…. Entah mengapa setelah melihatnya, aku ingin berdoa, agar keajaiban datang, tapi apabila keajaiban enggan menemuiku, ijinkan aku membuat senyum diwajahnya tanpa tangis air mata. Hanya itu keinginan terakhirku.’Batinku lagi, aku menutup mataku dan memegang jantungku.
‘Semoga aku dapat melakukannya sebelum jiwaku tak lagi ada didalam ragaku.’
  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Waiting for Miracle Part 1


Title : Waiting for Miracle (Part 1)
Author : Laila SNA
Length : Continue
Genre : Sad/Romance
Cast : Bae Suzy, Cho Kyuhyun, Lee Hyeri
Suzy POV’s
                ‘Tik…Tik…Tik…’ Satu persatu bulir bulir hujan turun. Aku tak beranjak dari tempatku. Tetap terdiam seribu bahasa. Lidahku kelu, kakiku gemetar, kepalaku terasa berputar, badanku mulai kehilangan keseimbangan. Perlahan-lahan air mata mulai turun perlahan dari kelopak mataku. Lagi-lagi aku menangis, sungguh lemah aku ini.
“Uljima Suji-ya.”Ucap Lee Hyeri, sahabatku. Ia mengelus pelan pundakku yang sudah gemetar hebat. Aku hanya terdiam. Mataku terasa panas, hatiku terasa remuk. Di depan mataku kini terdapat gumpalan tanah dengan batu bertuliskan nama ‘Lee Shin Woo’. Dia… namja yang setengah tahun ini mengisi hariku, kini… sudah tak berdaya dibawah sana. Namja pabo! Aku mencintainya tapi dia meninggalkanku. Pabo pabo pabo!!
“Pabo…”kata itu meluncur indah dari mulutku. Kakiku sudah tidak kuat menahan tubuhku lagi, dan akhirnya aku jatuh terduduk. Hujan semakin deras membasahi tubuhku dan Hyeri yang masih setia menemaniku disini.  Air mata tumpah ruah seketika. Aku menangis sejadi-jadinya. Hyeri hanya bisa mengelus punggungku. Tapi aku tidak bisa menahannya lagi. Ini terlalu berat untukku, atau mungkin aku lah yang terlalu lemah.
“Kenapa datang… kenapa pergi… namja pabo!!”Teriakku dengan sesegukkan. Tiba-tiba kepalaku terasa berdenyut-denyut. Lalu semua terasa berputar… dan gelap… apakah aku sudah mati?
Author POV’s
-Geonganghan’s Hospital-
Di salah satu ruangan inap, terlihat seorang gadis cantik berambut hitam panjang sedang asik membaca buku, sedangkan gadis yang satunya lagi terbaring diatas ranjang. Dapat disimpulkan bahwa gadis cantik berambut panjang itu sedang menemani temannya yang sedang terbaring diranjang.
“Suji-ya kau sudah sadar?”Tanya gadis itu ketika ia lihat temannya mulai menggerakkan badannya. Ekspresi senang memancar dari wajah gadis itu.
“Aku dimana Hyeri-ya?”Tanya gadis yang dipanggil Suji itu.
“Kau dirumah sakit, kemarin kau pingsan.”Jawab gadis yang dipanggil Hyeri.
“Oh, kupikir aku sudah mati.”Ucap Hyeri pelan.
“Mwo? Kau bilang apa?”Tanya Hyeri mengerutkan alisnya.
“Aniyo… lupakan saja.”Jawab Suji singkat. Matanya mengarah ke luar jendela, menerawang jauh dan pikirannya pun melayang entah kemana.
“Kalau kau mati dia akan sedih.”Ucap Hyeri tiba-tiba. Suji pun langsung menoleh ke arah Hyeri.
“Waeyo? Dia duluan yang membuatku sedih!”Suji kembali mengalihkan pandangannya. Dia seolah takut Hyeri dapat membaca perasaannya sekarang.
“Dia meninggalkanmu karena terpaksa bukan karena keinginannya, kau harusnya mengerti itu.” Hyeri duduk ditepi ranjang Suji seraya terus memperhatikan sahabatnya itu.
“Aku sudah mencobanya, tapi rasa sakit itu selalu datang. Kau tidak merasakannya jadi mana tahu!”Ucap Suji sedikit keras.
“Aku memang bukan kekasih ataupun teman dekat Shinwoo Sunbae, tapi aku adalah sahabat dari kekasihnya, tentu saja aku bisa merasakannya!”Jawab Hyeri. Suji terdiam. Matanya kembali memerah menahan nangis.
“Lebih baik kau keluarkan yang ada dihatimu, jika ingin menangis, menangislah!”Hyeri kembali mengelus punggung Suji untuk menenangkannya.
“Aku sudah terlalu banyak menangis, aku lelah.”Jawab Suji singkat.
“Kalau begitu tersenyumlah, sebagai tanda kau tidak akan menangis lagi.”Ucap Hyeri, tersenyum lembut.
“Jika aku tersenyum akan terasa palsu, biarkan aku seperti ini.”Jawab Suji. Hyeri menghela nafas, Suji memang keras kepala dan sulit untuk dilawan.
“Kau seperti mayat hidup, bernyawa tapi tak berjiwa.”Ucap Hyeri.
“Aku memang sedang menunggu nyawaku hilang menyusul jiwaku yang lebih dulu diambil olehnya.”Jawab Suji. Hyeri terdiam sejenak. ‘Dia begitu putus asa, bagaimana cara aku mengembalikan senyum diwajahnya seperti dulu?’Pikir Hyeri dalam hati.
“Kau mau meninggalkanku?”Tanya Hyeri. Suji menengok sekilas kea rah Hyeri.
“Mwo?”
“Kau mau meninggalkanku dengan cara seperti ini? Aku tidak suka! Aku mau kau seperti dulu, ceria dan penuh senyum!”Air mata Hyeri perlahan mengalir.
“Kau bisa cari sahabat lain.”Jawab Suji singkat.
“Mudah sekali kau bicara seperti itu! Kau tidak tahu betapa aku tersiksa melihatmu seperti ini? Aku sakit! Sangat sakit! Kau sahabatku dan aku tak berguna disaat seperti ini!”Hyeri sedikit berteriak, air mata semakin mengalir membasahi pipinya yang putih mulus. Suji masih diam membisu.
“Jangan buat aku merasa sangat bodoh! Tega sekali kau ini!”Ucap Hyeri seraya menguncang-guncangkan bahu Suji. Masih tidak ada respon dari Suji.
“Kau jahat sekali padaku! Sungguh aku tidak kuat melihatmu seperti ini! Ku mohon bicaralah dan kembali seperti dulu!”Air mata Hyeri semakin deras mengalir.
“Untuk apa kau masih disini? Bersama dengan mayat hidup sepertiku?”Tanya Suji pelan.
“Untuk apa? Pabo! kenapa masih bertanya seperti itu? Kau sahabatku satu-satunya dan aku sangat peduli padamu!”Jawab Hyeri sedikit berteriak.
“Tidak usah pedulikan aku lagi.”Ucap Suji singkat.
“Mianhae…. Aku tidak tahu cara tidak peduli padamu… hatiku selalu ingin peduli padamu.”Jawab Hyeri menundukan kepala, air mata masih mengalir.
“Hyeri-ya…”Lidah Suji terasa kelu mendengar jawaban Hyeri.
“Mianhaeyo…”Ucap Hyeri masih menunduk. Tiba-tiba Suji memeluk Hyeri, tangis tumpah seketika.
“Kau benar-benar sahabat yang sangat aneh! Tapi…. aku menyayangimu…”Ucap Suji, memeluk erat Hyeri.
“Ne, aku juga menyayangimu.”Jawab Hyeri, membalas pelukan Suji.
-Seoul International High School-
Cuaca pagi yang cerah membuat suasana hati Suji tenang. Namun rasa sesak karena ditinggal oleh Shinwoo masih terasa. Tapi hari ini ia bertekad tidak akan sedih lagi. Ia masih memiliki orang yang menyayanginya, termasuk Shinwoo.
“Annyeong Suji-ya.”Sapa Hyeri ketika ia melihat Suji melintas.
“Annyeong Hyeri-ya.”Jawab Suji dengan senyum tipis.
“Bagaimana keadaanmu?”Tanya Hyeri, terbesit raut kekhawatiran diwajahnya.
“Ne, Aku sudah lebih baik.”Jawab Suji.
“Syukurlah kalau begitu, aku senang mendengarnya.”Ucap Hyeri, raut lega terpancar dari wajahnya.
“Kau terlalu mengkhawatirkan aku.”Ujar Suji disertai tawa.
“Haha… aku senang melihatmu kembali tersenyum dan tertawa seperti itu. Tetaplah menjadi Suji yang seperti ini.”Hyeri pun tersenyum.
“Ne, Gomapsumnida Hyeri-ya.”Ucap Suji, senyum bahagia terpancar dari wajah Suji.
“Kau tidak perlu mengatakan itu, aku adalah sahabatmu jadi itu adalah tugasku.”Jawab Hyeri.
“Kau baik sekali Hyeri-ya.”Puji Suji.
“Haha… aku senang jika kau senang.”Jawab Hyeri, “Ohya kau sudah tahu di kelas kita akan ada murid baru?”Tanya Hyeri, Suji pun menggeleng.
“Aku mendengar, murid baru itu adalah seorang namja dari keluarga terpandang.”Jelas Hyeri.
“Aku tidak ingin tahu masalah itu Hye. “Jawab Suji.
“Hmm… baiklah kalau begitu, kita kembali ke kelas saja.”Ajak Hyeri.
Suzy POV’s
                Aku sedang tidak ingin memikirkan namja manapun selain Shinwoo. Walau ia sudah tidak ada, tapi tetap saja aku belum bisa melupakannya. Justru malah terlihat aneh jika dalam waktu sehari aku sudah bisa berpaling kepada namja lain.
Aku berjalan menelusuri lorong sekolah bersama Hyeri. Kami mengobrol diselingi gelak tawa. Tapi karena terlalu asik, aku menabrak seseorang.
‘Bruk…’ aku terjatuh, untunglah tidak dengan posisi yang memalukan. Aku yakin yang aku tabrak ini adalah seorang namja. Aku segera berdiri dibantu oleh Hyeri.
“Kau tidak apa-apa?”Tanya Hyeri, aku mengangguk.
“Harusnya yang kau tanya seperti itu aku bukan dia.”Tiba-tiba namja yang tadi aku tabrak membuka suaranya. Tapi kata-kata yang ia keluarkan sungguh menyebalkan. Aku menarik nafas agar tidak terbawa emosi. Aku anggap ini semua memang kesalahanku.
“Mianhaeyo.”Ucapku seraya membungkukan badan. Tanpa menjawab permintaan maafku, namja itu pun berlalu dari hadapanku dan Hyeri.
“Sungguh menyebalkan!”Umpatku.
“Sudahlah Ji, mungkin dia tidak mendengar ucapanmu tadi.”Ucap Hyeri menenangkanku. Bagaimana bisa dia tidak mendengarku, suaraku sudah cukup keras untuk didengar. Dia tidak mungkin tuli, karena tadi ucapan Hyeri saja bisa didengarnya, padahal suara Hyeri lebih kecil dibanding suaraku.
Aku menarik nafas lagi. “Ayo kita ke kelas.”Ajakku. kami meneruskan perjalanan menuju kelas yang tadi tertunda karena manusia itu.
Tak lama setelah kami sampai di kelas, bel pun berbunyi. Semua siswa siswi masuk ke dalam kelas.
“Annyeong, hari ini kita kedatangan murid baru, silahkan masuk.”Ucap Mr.Park.
“Cho Kyuhyun imnida, Bangapsumnida.”Ucap si anak baru yang bernama Kyuhyun itu singkat.
“Bangapsumnida Kyuhyun-ssi.”Ujar seluruh murid dikelas, terkecuali aku tentunya. Mengapa? Karena aku masih kesal padanya. Dia adalah namja yang tadi aku temui bersama Hyeri sebelum masuk ke kelas.
Jam istirahat dimulai. Aku dan Hyeri segera menuju ke kantin, tapi berhenti sejenak untuk melihat si anak baru sombong itu.
“Ada apa Suji-ya?”Tanya Hyeri ketika ia menyadari aku memperhatikan sesuatu.
“Ah… Ani, ayo pergi.”Ajakku.
“Hei kau!”Tiba-tiba seseorang memanggil kami, sepertinya aku mengenal suara ini.
“Siapa namamu?”Tanya namja sombong itu, atau sebut saja Kyuhyun.
“Kau bertanya pada siapa?”Tanyaku ketus.
“Yang jelas bukan padamu, aku bertanya padanya.”Jawabnya dengan menunjuk Hyeri.
“Mwo? Aku? Ada apa Kyuhyun-ssi?”Tanya Hyeri bingung.
“Bisa kau bantu aku? Aku ingin berkeliling dan membutuhkan teman. Aku masih bingung disini.”Tanya Kyuhyun. Hyeri terlihat bingung. Sebenarnya ada rasa kesal campur kecewa, entah kenapa dalam hatiku. Hyeri pun melihat kearahku seolah meminta jawaban.
“Aku duluan ya Hye, kau temani saja manusia sombong ini.”Ucapku.
“Siapa yang kau bilang manusia sombong?”Tanya Kyuhyun sedikit membentak.
“Tentu saja kau, kau tidak sadar apa?”Jawabku tak kalah keras.
“Hey, tadi pagi kau yang menabrakku tanpa bilang minta maaf!”Bentak Kyuhyun.
“Apa kau bilang? Aku sudah minta maaf sambil membungkukan badan!”Aku semakin emosi. Dia pun terdiam. Aku tidak tahu apa yang sedang ia pikirkan, dan aku tidak peduli. Mungkin akhirnya dia mengaku kalau dia adalah manusia sombong.
“Sudahlah, aku tidak ingin membahas ini. Lebih baik aku pergi!”Ucapnya seraya pergi.
“Silahkan saja pergi!”Ujarku keras agar ia dapat mendengarnya. Aku mengatur nafasku yang tadi tak beraturan akibat terbawa emosi. Manusia itu memang benar-benar.
“Suji-ya, tenanglah.”Ucap Hyeri kembali menenangkanku.
“Kenapa kau tidak jadi menemaninya?”Tanyaku pada Hyeri.
“Aku sebenarnya tidak ingin, dan dia juga sudah pergi.”Jawab Hyeri.
“Baiklah, ayo ke kantin.”Ajakku.
Kyuhyun POV’s
Telingaku. Apa sudah mulai kehilangan fungsinya? Tidak mungkin kan? Aku tadi masih bisa mendengar ucapan yeoja itu dengan baik. Tidak mungkin! Aku mengacak rambutku frustasi. Mungkin tadi pagi saat yeoja aneh itu mengucapkan maaf, suaranya terlalu kecil. Ya pasti karena itu! Bukan karena telingaku. Aku mencoba meyakinkan dalam hatiku bahwa ini semua tidak benar.
“Ini semua karena yeoja itu! Damn!”Aku kembali mengacak rambutku frustasi.
Author POV’s
                Kyuhyun berjalan cepat menuju sebuah café. Hari ini adalah jadwalnya untuk bernyanyi. Ia memang mempunyai banyak uang, tetapi Kyuhyun selalu berpikir itu uang Appa-nya, bukan uangnya. Jadi ia kini bekerja sebagai penyanyi café, ini juga sekaligus hobinya dan cita-citanya.
“Annyeonghaseyo, Naneun Kyuhyun Imnida, Bangapsumnida.”Ucap Kyuhyun saat menaiki panggung untuk menghibur pengunjung café . Musik pun mulai berputar, dan Kyuhyun mulai mengeluarkan suara emasnya mengikuti alunan musik yang dimainkan.
Beberapa menit kemudian, satu lagu selesai dimainkan Kyuhyun. Ia pun turun dari panggung disambut tepuk tangan riuh dari para penonton.
“Daebak! Suaranya sangat bagus!”
“Kyaa… Kyuhyun Oppa daebak!!”
“Aku sangat menyukai suaranya dan wajahnya!”
Begitu banyak pujian terlontar dari mulut para pengunjung café. Kyuhyun hanya tersenyum menanggapinya. Ia senang jika pengunjung café menyukai penampilannya.
“Kyuhyun-ssi.”Panggil seseorang dibelakang Kyuhyun. Namun tak ada jawaban dari Kyuhyun.
“Kyuhyun-ssi.”Panggilnya lagi, masih belum ada jawaban. Akhirnya orang tersebut menepuk pelan pundak Kyuhyun. Kyuhyun pun menoleh kearah orang tesebut.
“Ah.. Annyeonghaseyo. Nuguseyo?”Tanya Kyuhyun.
“Daritadi aku memanggilmu tapi kau tidak menjawab.”Ucap Orang itu tanpa menjawab pertanyaan Kyuhyun.
“Mianhaeyo, aku tidak mendengarnya.”Jawab Kyuhyun. ‘Ada apa lagi dengan pendengaranku?’Batin Kyuhyun.
“Tidak mungkin kau tidak mendengarnya, aku persis dibelakangmu.”Ucap Orang itu.
“Jeongmal Mianhaeyo, aku benar-benar tidak mendengarmu.”Jawab Kyuhyun seraya membungkukan badan.
“Ah.. sudahlah lupakan.”Ucap orang itu seraya pergi.
Kyuhyun hanya bisa melihat orang itu berlalu pergi. Ia pun memegang sebelah telinganya.
“Aku harus memeriksakan ke dokter.”Ujar Kyuhyun.
Sepulang dari café Kyuhyun langsung menuju rumah sakit. Namun langkahnya terhenti ketika melihat sosok yang familiar. Kyuhyun pun memutuskan untuk menghampirinya.
“Sedang apa malam-malam disini?”Tanya Kyuhyun ketika sampai ditempat sosok tersebut.
“Ah.. Kyuhyun-ssi. Kau mengejutkanku. Tidak ada, aku hanya senang berada disini.”Jawab orang itu, yang ternyata adalah Hyeri.
“Dimana temanmu yang aneh itu?”Tanya Kyuhyun.
“Maksudmu Suji-ya?”Tanya Hyeri.
“Aku tidak tahu namanya, ya mungkin itu.”Jawab Kyuhyun.
“Dia sedang didalam.”Ucap Hyeri seraya menunjuk kearah rumah sakit.
“Sedang apa dia didalam?”Tanya Kyuhyun.
“Dia memang suka datang kesini, aku juga tidak tahu kenapa dan untuk apa dia kesini. Jadi aku hanya menunggunya diluar.”Jawab Hyeri.
“Jadi begitu, benar-benar aneh.  Ohiya aku belum tahu namamu, siapa namamu?”Tanya Kyuhyun.
“Naneun Hyeri Imnida.”Ucap Hyeri seraya tersenyum.
“Oh, ne Hyeri, Bangapta.”Jawab Kyuhyun.
“Ne, Bangapta Kyuhyun-ssi.”Jawab Hyeri.
Kyuhyun pun segera berlalu dari hadapan Hyeri tanpa pamit.  Hyeri hanya memperhatikan Kyuhyun hingga ia berlalu dari matanya.
“Ohiya, aku lupa menanyakan sedang apa Kyuhyun-ssi disini.”Ucap Hyeri menepuk pelan keningnya.
Kyuhyun pun masuk ke dalam rumah sakit. Ia kembali pada tujuan utamanya untuk memeriksakan keadaanya.
“Sedang apa kau disini?”Tiba-tiba seseorang dibelakang Kyuhyun bertanya. Kyuhyun pun langsung menoleh ke arah orang itu.
“Ternyata kau, bukan urusanmu!”Jawab Kyuhyun ketika mengetahui orang itu adalah Suji.
“Aku bertanya baik-baik, tidak perlu ketus seperti itu menjawabnya!”Ucap Suji kesal.
“Jika kau tahu pun kau tidak akan peduli kan? Lebih baik tidak usah tahu.”Ujar Kyuhyun.
“Kau ini benar-benar menyebalkan ya?!”Suji semakin kesal.
“Sudahlah, aku malas berdebat denganmu, lebih baik kau pergi!”Ucap Kyuhyun sekaligus mengusir Suji.  Suji pun akhirnya pergi dengan kesal.
‘Awas saja kau Cho Kyuhyun, sudah tiga kali kau membuatku kesal, aku akan membalasmu!’ Batin Suji.
  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Lirik lagu: TaeTiSeo - Twinkle

The twinkle, twinkle
The twinkle, twinkle
sumgyeodo twinkle eojjeona
nune hwak ttuijanha
beire ssayeo isseodo
naneun twinkle tiga na
ttan saramdeuldo da
bitnaneun nareul johahae
kkeutkkaji gyeonggyehaeya hae
boseogeul humchin neojanha
neul naui gyeoteul jikyeojwo
nae juwiman maemdora
nuneul tteji marajwo
nae maeryeoge ppajyeo
sumgyeodo twinkle eojjeona
nune hwak ttuijanha
beire ssayeo isseodo
naneun twinkle tiga na
nan mijiui segye
siganeul ijeobeorilgeol
achime nuneul tteobwado
kkumeun gyesokdoel geoya
nan neoreul wihae kkumigo
deo yeppeuge nal banjjagillae
wae neoman honja molla
naui jingareul
sumgyeodo twinkle eojjeona
nune hwak ttuijanha
beire ssayeo isseodo
naneun twinkle tiga na
neomu taeyeonhae neomu ppeonppeonhae bakkeneun
nal sowonhaneun juri kkeuchi an boyeo
maldo andoege neon neomu damdamhae
nan haneul arae tteoreojin byeol
sumgyeodo twinkle eojjeona
nune hwak ttuijanha
beire ssayeo isseodo
naneun twinkle tiga na
geudaeui twinkle nareul bwa
eodil bwa nareul bwa
chikchikhan ot sogeseodo
naneun twinkle taega na
sumgyeodo twinkle eojjeona
nune hwak ttuijanha
beire ssayeo isseodo
naneun twinkle tiga na
t-twinkle aljanha
English
The twinkle, twinkle
The twinkle, twinkle
Even if I hide it, I twinkle – what to do?
It catches the eye instantly
Even if I’m covered with a veil
I obviously twinkle
Other people like
the twinkling me too
You need to take caution till the end
You’re the one who stole this gem
Always protect my side,
only linger around me
Don’t take your eyes off me
Fall into my charm
Even if I hide it, I twinkle – what to do?
It catches the eye instantly
Even if I’m covered with a veil
I obviously twinkle
I forget the times
of the unknown world
Even when you open your eyes in the morning
Your dream will continue
I want to look good for you
I want to be prettier and twinkle
Why are you the only one who doesn’t know
my true value?
Even if I hide it, I twinkle – what to do?
It catches the eye instantly
Even if I’m covered with a veil
I obviously twinkle
You’re so calm, you’re so arrogant
I can’t see the end of the line of those who want me
Unbelievably, you’re so indifferent
I’m a fallen star from the sky
Even if I hide it, I twinkle – what to do?
It catches the eye instantly
Even if I’m covered with a veil
I obviously twinkle
You’re twinkle, look at me,
where are you looking?
Look at me – even with dull clothing on
I still twinkle
Even if I hide it, I twinkle – what to do?
It catches the eye instantly
Even if I’m covered with a veil
I obviously twinkle


  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

IU Innocent, Tampak Muda Merebut Hati Para Penggemar

Dengan peluncuran single terbaru Spring at the Age of Twenty pada 11 Mei, IU mengungkapkan lagu sendiri yang disusun olehnya, Peach.


Telah menerima cinta, Peach menceritakan kegelisahan cinta melalui suara akustik, bersama dengan suara lembut IU dan perekam tenang dan kinerja segitiga.


Selain itu, Perusahaan IU, Loen Entertainment, merilis sebuah halaman khusus pada saluran Youtube, yang bertajuk 'IU's a Bit Private Story', menampilkan klip pertama dari IU bermain recorder dari film musik independen IU yang berjudul Spring at the Age of Twenty.


Dalam gambar mengungkapkan, IU ditampilkan bangun, mengambil gitar, dan merenungkan sesuatu, berjalan di sekitar Venice's San Marco Piazza di Italia, dan menunjukan kehidupan sehari-hari dengan sedikit make up di wajahnya. Dia menggambarkan kepolosan segar dan indah berumur dua puluh tahun, menawan penggemarnya.


Sementara itu, klip video kedua dari film musik independennya Spring at the Age of Twenty akan dirilis 7 Mei.








Source: Mnet
Credit: http://lsna-koreanlovers.blogspot.com/2012/05/iu-innocent-tampak-muda-merebut-hati.html

JIKA INGIN MENCOPY ISI POSTING INI, TOLONG GUNAKAN CREDIT LENGKAP! JANGAN MENJADI SEORANG PLAGIAT! TERIMA KASIH!
  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Mnet Charts Korea 1- 10 (17 May 2012)


1. Twinkle - TaeTiSeo (Download this)






2. Alone - Sistar (Download this)


3. Beautiful Night - Ulala Session (Download this)
4. Cherry Blossom Ending - Busker Busker (Download this)
5. Volume Up - 4Minute (Download this)
6. You're The One - Park JinYoung (Download this)
7. Hush - A pink (Download this)
8. Broken Heart - Ivy (Download this)
9. Oh! My God - Girl's Day (Download this)
10. Bad Guy - Mighty Mouth (Download this)

Source: Mnet.com


IF YOU WANT TO COPY THIS POST, PLEASE INCLUDE A FULL COMPLETE! DON'T BE A PLAGIARISM, THANKS!

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

The Rainbow Love in The Night Chap. 1


Cast: 
1. Cho Kyu Hyun
2. Kim Han Na (OC)
3. And Many more
Genre: Romance
Rated: PG (Teen)
Story by: Laila SNA
All character in this story not my own^^
Han Na Pov’s
“Hah? Sudah jam berapa ini?”Teriakku tidak karuan saat terbangun dari tidurku. Dengan segera aku melihat jam yang terpasang tepat disamping tempat tidurku.
“Astaga! Aku terlambat!”Jeritku dan segara bangkit dari tempat tidurku dan menuju kamar mandi. Aku tidak mau membuang waktu, aku tidak mau di hukum lagi karena terlambat sekolah. Lima menit kemudian aku sudah rapi dengan seragam sekolahku. Jika kalian bertanya kenapa cepat sekali, tentu saja karena aku sudah terlambat.
“Harus cepat!”Ucapku menyemangati diri sendiri. Aku mengutuk jam weker ku yang tidak bunyi sama sekali, atau mungkin aku yang tidak mendengarnya? Entahlah. Aku ke sekolah menggunakan sepeda dan mau tidak mau aku harus mengayuhnya lebih cepat jika tidak ingin terlambat.
Dengan cepat aku kayuh sepedaku, aku benar-benar tidak ingin terlambat lagi. Aku sudah terlalu sering terlambat, maka dari itu aku sudah kenyang dengan hukuman dari guruku. Saat sedang mengayuh dengan kecepatan penuh tiba-tiba….
‘Brukk….’
‘Oh tidak!’Ujarku dalam hati. Sepertinya aku menabrak seseorang. ‘Ah.. kenapa harus disaat seperti ini!’Runtuk ku dalam hati.
“Mianhaeyo...”Ujarku pelan pada seseorang (pria) yang telah aku tabrak.
“Kau ini, jika tidak bisa naik sepeda lebih baik jadi pejalan kaki saja!”Bentak pria itu dengan nada penuh emosi.
“Mianhaeyo..”Aku hanya dapat menundukan kepalaku dan mengucapkan maaf. Tiba-tiba aku teringat bahwa aku sudah sangat terlambat. Aku tidak bisa membuang waktu lagi. ‘Mian, aku pergi dulu’ucapku pada pria itu, walau dia tidak akan bisa mendengarnya karena aku mengucapkannya dalam hati. Tanpa banyak bicara lagi aku kembali mengayuh sepedaku, meninggalkan pria itu sendiri. Walau dengan rasa bersalah yang tinggi.
“Hei, kau mau kemana!”Teriak pria itu. Aku tidak menggubris perkataannya. Aku tetap mengayuh sepedaku.
Tak lama kemudian, akhirnya aku sampai di sekolahku. Tapi ternyata tepat seperti dugaanku bahwa aku terlambat lagi, aku harus bersiap-siap menerima hukuman. Dengan langkah seribu aku langsung berjalan menuju kelasku. Sebelum membuka pintu ruang kelas, aku menarik nafas dalam. Padahal ini sudah kesekian kalinya aku terlambat, tapi tetap saja deg-degan rasanya.
‘Ckitt…’ suara pintu yang aku buka.
“Maafkan aku terlambat.”Ucapku setelah membuka pintu tak lupa aku membungkukan badan. Lama aku seperti itu, tapi tetap tidak ada jawaban. ‘Tidak biasanya.’Pikirku. Karena penasaran, dengan ragu aku menegakan kembali tubuhku.
“Hah? Kenapa kosong?”Ucapku setengah teriak. Kemana orang-orang? Apakah aku salah masuk kelas?. Berbagai pikiran berkecamuk dalam otakku.
“Hello!!! Kalian dimana?”Tanya ku dengan teriakan. Aku seperti orang linglung. Aku berkeliling sekolah, dan hasilnya NIHIL. OMG! Kemana semua orang? Kenapa semua kelas kosong?.
“Han Na-ssi?”Panggil seseorang dibelakangku. Aku segera menengok kea rah sumber suara.
“Ah… Annyeonghasimnikka Mr.Lee.”Ucapku seraya menundukan badan.
“ Annyeonghasimnikka, sedang apa kau disini?”Tanya Mr. Lee padaku.
“Aku sedang sekolah.”Jawabku polos.
“Sekolah?”Tanyanya kembali.
“Tentu saja, tapi kenapa tidak ada orang disini?”Tanyaku kembali. Bukannya menjawab pertanyaanku, ia malah tertawa terbahak-bahak.
“Ada apa?”Tanyaku tidak mengerti.
“Hahaha… kau ini bagaimana, hari ini adalah hari libur, ya jelas saja kalau tidak ada orang.”Ucap Mr. Lee.
‘Jdeeerrr…’ Bagai tersambar petir aku mendengar jawaban Mr. Lee. Hari libur katanya?. Aku membeku seketika. Otak ku masih memproses ucapan Mr. Lee.
“Han Na-ssi?”Panggil Mr. Lee mengibaskan tangannya didepan wajahku. Beberapa saat kemudian….
“APA?!? HARI LIBUR?”Teriakku setelah otakku berhasil memproses ucapan Mr. Lee.
“Kau ini, makanya jangan terlalu sering terlambat, dan sering-seringlah melihat kalender.”Ujar Mr. Lee.
“Lebih baik kau pulang dan beristirahat, besok baru kau ke sekolah.”sambung Mr. Lee.
Aku tidak mendengarkan ucapan Mr.Lee tapi aku lebih memilih memikirkan nasib pria yang tadi aku tabrak. Aku meninggalkannya begitu saja tanpa tanggung jawab. Aku ini benar-benar bodoh!. Apa jika aku kembali ke tempat tadi, pria itu masih ada disana ya?. Tapi apa mungkin?. Aduh bagaimana ini, aku benar-benar bingung. ‘Lebih baik aku coba dulu lihat ke tempat tadi, siapa tahu ia masih ada.’Batinku.
“Baiklah, aku pulang dulu ya, Annyeonghikyesipsio!”Ucapku dan berlalu pergi tanpa mendengarkan jawaban Mr. Lee.
Aku menaiki sepedaku dan kembali mengayuh dengan cepat. Aku tidak mau orang itu melaporkan aku ke kantor polisi. Sangat tidak lucu jika ada kasus kecelakaan karena tertabrak sepeda, ah… aku tidak mau dipenjara. Aku masih terlalu muda untuk masuk ke dalam jeruji besi yang dingin itu. Aku kan masih ingin menikmati masa mudaku, seperti bermain dengan teman-temanku, berpacaran, berkencan dan lain-lain yang belum aku lakukan. Sudahlah, aku berpikiran terlalu jauh. Sekarang yang harusnya aku pikirkan adalah bisakah aku kembali bertemu dengan orang itu dan meminta maaf.
Sesampainya di lokasi kejadian, aku langsung mencari tujuan utamaku. Aku mencari kesana-kemari tapi hasilnya nihil. Apa orang itu sudah pergi ya?. Bodohnya aku, andai saja aku melihat dulu sekarang hari apa, pasti tidak akan jadi seperti ini. Aku merutuki kebodohanku sendiri. Aku harap orang itu tidak sampai melaporkan aku ke kantor polisi.
Karena merasa sia-sia, aku memutuskan untuk pulang saja. Ah…. Dari pada aku dirumah saja, lebih baik aku pergi ke rumah Yeon Ji, sahabatku. Aku mengeluarkan ponselku dan menekan nomor Yeon Ji yang sudah aku hafal diluar kepala.
‘Yeobaseyo…’Ucapku ketika sudah tersambung dengan Yeon Ji.
‘Yeobaseyo, ada apa?”Tanyanya langsung.
‘Apa kau ada dirumah?”Tanyaku.
‘Ada.’Jawabnya singkat.
‘Boleh aku kerumah mu?’Tanyaku.
‘Boleh saja.’Jawabnya.
‘Baiklah, aku segera ke sana.’Ucapku.
‘Hmm.’ Dia langsung mematikan sambungan telepon.
Huh… dia selalu saja bersikap seperti itu, dingin sekali. Aku kadang merasa dia tidak suka aku berada di sisinya. Tapi aku tidak bisa jauh darinya, dia satu-satunya sahabat yang aku punya. Aku melanjutkan perjalanan mengayuh sepedaku menuju rumah Yeon Ji. Aku juga ingin menceritakan kejadian yang aku alami hari ini.
Beberapa saat kemudian, aku telah sampai di depan rumah Yeon Ji. Aku memarkir sepedaku terlebih dahulu, baru mengetuk pintu rumahnya.
“Tok…Tok…”
Tidak lama kemudian, seorang gadis cantik berambut sepundak keluar dengan anggunnya. Dia lah sahabat yang tadi aku bilang. Dia sangat cantik, dia bahkan menjadi idola di sekolah. Hanya saja karena sifatnya yang dingin dan tidak mudah di tebak, banyak laki-laki yang sudah menyerah duluan sebelum berjuang.
“Ayo masuk!”Ajaknya. Aku pun menurutinya dan berjalan masuk. Kami langsung masuk ke dalam kamar Yeon Ji.
“Kenapa kau memakai pakaian sekolah?”Tanyanya langsung. Muka ku pun merah seketika. Malu rasanya harus mengakui, kalau aku salah hari.
“A-aku sa-salah hari, a-aku pikir ha-hari ini se-sekolah.”Jawabku terbata-bata.
“ha..hmpph….” Yeon Ji menahan tawa. Aku hanya menundukan kepala karena malu.
“Kau ini ada-ada saja.”Ucapnya.
“Habis, aku semalam tidur larut sekali dan hari ini juga aku tidak melihat kalender, jadinya begini. Aku kesiangan tapi ternyata tidak sekolah.”Ujarku.
“Makanya, pasanglah alarm di dekat telingamu agar tidak kesiangan lagi.”Ujarnya. aku melihat ia menghidupkan komputernya. Aku sendiri hanya duduk-duduk di tempat tidurnya.
“Baiklah, aku janji lain kali tidak akan terlambat.”Ucapku.
“Kau selalu bicara begitu, tetapi keesokan harinya kau akan terlambat lagi.”Ejek Yeon Ji.
“Habisnya aku memang tidak bisa bangun pagi.”Ucapku seraya memajukan bibirku.
“Baiklah, besok akan ku telepon kau agar bangun.”Ucap Yeon Ji.
“Ah… Gomawo Yeon Ji… Kau sangat baik!”Ujarku seraya memeluk Yeon Ji dari belakang.
“Sudahlah.”Ucap Yeon Ji. Tiba-tiba pandanganku tertuju pada gambar yang terpampang di layar monitor komputer Yeon Ji. Aku seperti tidak asing dengan wajah orang di layar monitor tersebut.
“Ini siapa?”Tanyaku menunjuk layar monitor tersebut.
“Oh… dia kekasih ku.”Jawab Yeon Ji. Aku melotot kaget. Benarkah itu? ia tidak pernah menceritakan sebelumnya.
“Benarkah?”Tanyaku meyakinkan.
“Hahahaha…. Kau ini polos sekali.” Dia malah mengejekku.
“Aku serius.”Ujarku merajuk.
“Kau tidak mengenalnya?”Tanya Yeon Ji, aku menggeleng.
“Ya ampun Han Na! apa kau tidak pernah menonton televisi?”Tanya Yeon Ji.
“Tentu saja pernah, memangnya dia siapa sih?”Tanya ku penasaran.
“Dia ini CHO KYU HYUN.”Jawabnya memberi penekanan pada tiga kata terakhir.
“Hah? Siapa? Aku kok tidak kenal.”Tanya ku masih bingung.
“Dia ini member dari Super Junior, masa kau tidak tahu? Dia ini terkenal sekali lho!” Dari nada bicara Yeon Ji sudah bisa aku pastikan bahwa laki-laki yang ada di layar monitor Yeon Ji itu memang seorang artis, tetapi aku sama sekali belum pernah melihatnya.
“Aku tidak tahu.”Ucapku pasrah, karena benar-benar tidak tahu siapa dia.
“Baiklah, bagaimana menurutmu?”Tanya Yeon Ji.
“Bagaimana apanya?”Tanyaku tidak mengerti maksud dari Yeon Ji.
“Dia ini, tampan tidak?”Tanya Yeon Ji.
“Cukup tampan.”Jawabku singkat. Aku memperhatikan kembali gambar laki-laki tersebut. Aku ingin memastikan bahwa yang tadi aku tabrak bukanlah dia, karena kalau benar dia tamatlah riwayatku. Pasti dia akan melaporkan ku ke kantor polisi.
“Hei! Ada apa?”Tanya Yeon Ji.
“Tadi pagi aku menabrak orang.”Jawabku tanpa sadar.
“Hah? Kau serius?”Tanya Yeon Ji tidak percaya.
“Iya… makanya itu, aku sangat bingung. Aku takut dllaporkan ke polisi.”Ucapku frustasi.
“Siapa yang kau tabrak itu?”Tanya Yeon Ji.
“Aku tidak tahu, saat aku tabrak ia memakai topi dan kacamata jadi tidak jelas wajahnya.”Jelasku.
“Apa kau tidak meminta maaf?”Tanya Yeon Ji.
“Tentu saja sudah, bahkan sampai dua kali. Tapi setelah itu aku langsung pergi karena aku pikir aku sudah terlambat sekolah.”Jelasku.
“Ya ampun, itu sama saja kau tabrak lari. Kenapa tidak bertanya dulu apa dia baik-baik saja atau tidak?”Tanya Yeon Ji lagi.
“Itulah bodohnya aku, aku bahkan tidak turun dari sepedaku.”Ucapku menundukan kepala.
“Ya sudahlah, semoga saja orang itu lupa dengan masalah ini.”Ujar Yeon Ji.
“Semoga saja.”Gumamku pelan.
Ya, aku memang hanya bisa berharap bisa bertemu lagi dengan orang itu, setidaknya untuk meminta maaf lagi. Aku juga berharap ia tidak melaporkan ku ke kantor polisi.
#End Of Han Na Pov’s
***
“Sial! Bajuku jadi kotor semua karena gadis gila itu!”Gumam kesal seorang laki-laki.
“Hei Kyuhyun, kenapa baju mu kotor seperti itu?”Tanya seseorang yang memanggil laki-laki itu Kyuhyun .
“Donghae, apa kau punya baju ganti?”Tanya Kyuhyun kepada seseorang tersebut atau bisa dipanggil Donghae.
“Kau ini, seharusnya menjawab pertanyaanku dulu!”Ucap Donghae kesal karena pertanyaannya di abaikan.
“Sudahlah, aku tidak punya banyak waktu, setelah ini kita masih harus mengisi acara.”Jawab Kyuhyun.
“Huh… baiklah, ini bajunya.”Ucap Donghae seraya melemparkan sebuah baju kea rah wajah Kyuhyun.
Tanpa banyak bicara lagi, Kyuhyun langsung mengganti pakaiannya  diruang ganti. Mereka kini sedang berada di tempat mereka akan mengisi acara.
“Lihat saja! Aku akan membalasmu!”Gumam Kyuhyun dengan seringai evil di wajah tampannya.
“Hei Kyu! Sudah belum?”Tanya Donghae.
“Sudah, ayo berangkat!”Ajak Kyuhyun.
“Tunggu dulu! Tadi kau keluar untuk membeli sesuatu kan? Mana barangnya?”Tanya Donghae.
“Tidak jadi. Yang ada aku malah di tabrak oleh seorang pengendara sepeda gila.”Ujar Kyuhyun.
“Hah? Benarkah itu? hahahaha…” Donghae tertawa terbahak-bahak ketika Kyuhyun menceritakan kejadian yang menimpanya pagi ini.
“Sudah kuduga, tidak seharusnya aku membicarakan ini.”Ucap Kyuhyun. Donghae masih belum bisa menghentikan tawanya. Kyuhyun yang sudah mulai bosan sekaligus kesal pun akhirnya pergi meninggalkan hyungnya yang mungkin akan terus tertawa.
“Kenapa lama sekali?”Tanya Leeteuk ketika Kyuhyun keluar dari ruang ganti.
“Aku menunggu Donghae selesai tertawa.”Ucap Kyuhyun.
“Hah? Memangnya apa yang membuatnya tertawa?”Tanya Eunhyuk.
“Entahlah, mungkin dia sudah tidak waras.”Jawab Kyuhyun santai. Tak lama kemudian Donghae pun keluar dari ruang ganti dan pastinya masih tertawa.
“Kalian tahu tidak…”Donghae menghentikan ucapannya ketika ia merasa ada aura membunuh keluar dari seseorang. Yap, Kyuhyun kini sedang menatap Donghae dengan tatapan ‘Berani bicara, kau akan ku bunuh!’. Siapa yang akan berani jika ditatap begitu. Donghae pun meneguk liur.
“Tahu apa?”Tanya Yesung, yang sedari tadi diam.
“Emm…. Tahu bahwa… a-aku… suka pada hyukjae.” Donghae menutup mulutnya, Tiba-tiba saja ucapan itu yang keluar dari mulut Donghae. Mungkin saking takutnya ia pada Kyuhyun. Kyuhyun sendiri  hanya tersenyum penuh kemenangan.
“Apa kau bilang tadi?”Tanya Leeteuk tidak percaya.
“Ya… aku suka hyukjae sebagai seorang sahabat, aku tidak bisa tanpa dia.”Ucap Donghae. Hyukjae atau Eunhyuk hanya tersenyum mendengar ucapan Donghae.
“Tapi, kenapa tiba-tiba bicara seperti itu?”Kini giliran Ryeowook yang angkat bicara.
“Tidak apa-apa, hanya saja aku ingin kalian tahu. Aku suka hyukjae dan kalian semua!”Ucap Donghae seraya tersenyum lebar.
“Kau ini! Kami juga menyukaimu.”Ucap Leeteuk yang langsung memeluk Donghae.
“Hei, sudahlah. Nanti malah jadi nangis-nangisan, bersiap-siaplah setelah ini kita tampil.”Ucap Yesung dijawab anggukan oleh semua members SUPER JUNIOR.
***
“Han Na! lihat sini, Super Junior akan tampil di Music Bank!”Panggil Yeon Ji. Han Na pun mendekat kea rah Yeon Ji.
“Lagu yang akan mereka bawakan pasti No Other. Itu lagu romantis sekali! Terutama Kyuhyun, dia sangat tampan di music video-nya.”Ujar Yeon Ji dengan mata berbinar-binar.
‘Aku belum pernah melihat Yeon Ji seantusias ini.’Batin Han Na.
“Nah itu dia! Aigoo! Kyuhyunnie!”Teriak Yeon Ji.
“Ya ampun, sampai segitunya kau menyukai mereka.”Ucap Han Na heran.
“Diam dan nikmati penampilan mereka!”Perintah Yeon Ji. Han Na pun memperhatikan penampilan Super Junior. Beberapa saat kemudian penampilan Super Junior dilayar televisi pun selesai.
“Bagaimana menurutmu?”Tanya Yeon Ji.
“Bagus.”Jawab Han Na singkat.
“Benar! Mareka itu amazing sekali! Aku sangat menyukai mereka.”Ujar Yeon Ji.
“Aku pikir kau tipe orang yang tidak tertarik dengan hal semacam ini.”Ujar Han Na seraya tertawa.
“Kau salah kalau berpikiran seperti itu.”Jawab Yeon Ji.
“Aku mungkin belum terlalu mengenal dirimu.”Ucap Han Na. Yeon Ji memperhatikan Han Na sebentar.
“Kalau begitu kita harus lebih mengenal satu sama lain sebagai sahabat!”Ujar Yeon Ji.
“Kau benar!”Sahut Han Na semangat.
***
Super Junior yang telah selesai tampil pun kembali ke dorm mereka. Sepanjang perjalanan semua mengobrol dengan santai terkecuali sang maknae Kyuhyun. Ia lebih memilih mendengarkan musik dari MP3 Players yang tak pernah tertinggal.
Sejam kemudian mereka pun sampai di depan dorm mereka. Disana terlihat banyak ELF berkumpul, mungkin mereka menunggu Super Junior kembali.
Leeteuk dan kawan-kawan melambaikan tangan kepada pada ELF diluar kaca mobil dan lagi-lagi hanya sang maknae yang tidak melakukan hal yang sama. Dia masih terlalu asik dengan musik yang mengalun dari MP3-nya, dengan memejamkan mata dan menghentak-hentakan kakinya menandakan bahwa ia benar-benar menikmati kegiatannya itu.
Setelah sampai di dorm mereka, Kyuhyun langsung masuk ke dalam kamarnya dan Sungmin. Kyuhyun pergi ke kamar mandi untuk mandi tentunya.
Beberapa saat kemudian, Kyuhyun sudah selesai mandi. Di sana sudah terlihat Sungmin sedang merebahkan diri.
“Kau kenapa?”Tanya Sungmin. Kyuhyun pun menengok kea rah Sungmin.
“Apa maksudnya?”Tanya Kyuhyun.
“Mukamu terlihat kusut sekali, sepertinya kau sedang kesal, ada apa?”Tanya Sungmin lagi.
“Tidak ada apa-apa.”Jawab Kyuhyun.
“Aku tahu kau bohong! Ayolah jujur padaku.”Ucap Sungmin.
“Baiklah, tapi kau janji tidak akan tertawa?”Tanya Kyuhyun, ia tidak mau kejadian yang sama terjadi seperti pada Donghae yang menertawainya habis-habisan. Ia juga tidak mau mengancam hyung-nya yang satu ini seperti pada Donghae, karena ia sangat menyayangi Sungmin.
“Kau bisa pegang janjiku.”Jawab Sungmin.
“Tadi pagi, saat aku ingin membeli  minuman di luar studio aku tertabrak oleh seorang gadis pengendara sepeda, semua bajuku kotor tetapi si pengendara itu justru kabur. Aku sangat kesal disitu.”Jelas Kyuhyun.
“Hmm… jadi begitu, tapi ia sudah minta maaf kan?”Tanya Sungmin.
“Sudah, tetapi tetap saja aku tidak terima! Aku akan temukan gadis itu dan akan aku buat ia membalas perbuatannya.”Ucap Kyuhyun.
“Apa kau yakin?”Tanya Sungmin.
“Sangat yakin!”Jawab Kyuhyun penuh keyakinan.
‘Aku benar-benar akan membuat dia membalas perbuatannya itu! seenaknya saja menambrak dan langsung pergi! Tidak akan aku lepaskan kau! Lihat saja!’ Batin Kyuhyun dengan seringai evil lengkap dengan auranya, membuat yang berada di dekatnya yaitu Sungmin merinding seketika.
“Kau harus membayarnya! HAHAHAHA!!” Kyuhyun mengeluarkan tertawa khas evilnya.
-TBC- 
  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS